Anak laki-laki yang dirawat dan mendapat sentuhan fisik ayah, dapat menerima diri secara positif dan merasa aman dengan maskulinitasnya. Apa saja yang dipelajari balita laki-laki dari ayahnya?
Suatu penelitian mengungkap bahwa para ayah perlu berinteraksi dengan anak sedikitnya dua jam sehari dan enam setengah jam di akhir minggu. Dengan bertambahnya usia anak, jumlah waktu bisa saja berkurang. Namun kebutuhan anak laki-laki untuk berinteraksi dengan ayah, dua kali melebihi kebutuhan anak perempuan.
Faktanya, anak laki-laki lebih tertarik meniru ayahnya ketimbang ibunya. Bagaimana balita laki-laki Anda belajar dari ayah?
- Ayah menjadi model dan memberi pengaruh, baik emosi, sosial, maupun fisik
- Belajar mengomunikasikan perasaan kepada keluarga. Anak kerap salah memahami mood jelek orang tuanya dan menganggap dirinya penyebab kemarahan orang tuanya.
- Belajar mengekspresikan perasan. Laki-laki yang mencari dan mendapat dukungan emosi dari keluarga akan mengalami kehidupan keluarga yang harmonis.
- Anak laki-laki belajar memperlakukan perempuan dengan mengamati ayah.
- Pencegahan terjadinya domestic violence, kekerasan dalam rumah tangga, dapat dengan cara mendidik anak laki-laki dalam keluarga dimana ayah dan ibu saling menghormati, mencintai dan mendukung.
Banyak hal yang bisa dipelajari oleh balita laki-laki dari Ayahnya. Pastinya, sebagai ayah harus menjadi contoh yang baik bagi anaknya, khususnya laki-laki. Dari ayahnya, anak laki-laki ingin belajar menjadi pria dewasa yang bertanggung jawab, dan menerima maskulinitasnya dengan gembira.
Posted in:
0 komentar:
Posting Komentar