26 Apr 2011

Minyak Nilam dan harga jual

MANFAAT MINYAK NILAM :
•PENGIKAT AROMA PARFUM
•KOSMETIK

KHASIAT
(1). Sebagai Obat
Selasih berfungsi untuk menambah nafsu makan, membantu pencernaan, menyehatkan
jantung, mengobati batuk, menurunkan panas, menghilangkan sesak napas, mengobati
diare, mengobati eksim dan
koreng. Minyak atsiri daun selasih ungu (Ocimum sanctum Linn) mempunyai
aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan E. coli .Sehingga berfungsi sebagai
antibiotika.
(2). Penghasil Pestisida Nabati
Selasih berfungsi sebagai atraktan hama lalat buah atau pemikat hama lalat buah.
(3). Fungisida Bakterisida, Nematisida
Selasih merupakan fungisida untuk mengendalikan Pyricularia oryzae yang
merupakan penyebab penyakit bercak dan busuk daun yang menyerang tanaman padi.
Kandungan eugenol pada minyak atsiri daun selasih mampu menekan pertumbuhan
nematoda tanaman lada.
(4). Penghasil Minyak Atsiri
Minyak atsiri selasih berbau harum yang dikenal dengan nama basil oil, minyak
ini digunakan sebagai bahan pembuatan parfum, shampo, terapi aroma.
(5). Sayuran dan Minuman Penyegar
Daun selasih digunakan sebagai sayuran atau lalapan untuk menambah nafsu makan
(appetizer). Selain daunnya, biji selasih juga sering dimanfaatkan sebagai bahan
minuman penyegar. Biji selasih dapat menurunkan kolesterol, penambah daya ingat
dan tonik.

Selayang Pandang Nilam….
Indonesia adalah negara penghasil minyak nilam nomor satu dunia. Eksportir
minyak nilam Indonesia memasok 70% kebutuhan minyak nilam di dunia. Minyak nilam
adalah salah satu bahan baku untuk parfum, kosmetik, dan sabun.
Soal harga, banderol minyak nilam sungguh menggiurkan. Saat ini, satu kilogram
minyak nilam di tingkat petani mencapai Rp 400.000,- per kilogram. Bahkan, salah
satu jenis minyak atsiri ini pernah menyentuh Rp 1,2 juta per kilogram dipasar
local.
Antoni Banderasz, pengurus Koperasi (UD). AGRONILAM JABAR yang membudidayakan
nilam di Kab. Garut Selatan Jawa Barat menuturkan bahwa tanaman bernama latin
Pogostemon Cablin Benth ini memang tengah menjadi primadona di sektor
agribisnis. Pasalnya, industri kosmetik, parfum, dan sabun di luar negeri sangat
tergantung pada suplai minyak nilam Indonesia.
Sudah begitu, permintaan minyak nilam terus melesat, sementara pasokan masih
sangat minim. Alhasil, petani nilam pun makin bergairah menanam nilam. "Kami
sendiri menjual minyak nilam kepada para eksportir yang ada di Cianjur, Bogor,
Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur" kata Antoni.
Saat ini, Koperasi (UD). AGRONILAM JABAR menjual 200 kilogram sampai dengan 300
kilogram minyak nilam kepada eksportir seharga Rp 450.000,- s/d Rp 500.000,- per
kilogram. Artinya, omzet koperasi Rp 120 juta per bulan. Sedangkan setiap
eksportir biasanya mampu mengekspor 10 ton -50 ton minyak nilam. Pendapatan itu
belum termasuk hasil penjualan bibit nilam. Koperasi yang menjalankan pola inti
plasma bersama petani nilam itu, menjual bibit nilam Rp.500,- per polibag. "Pada
satu musim tanam, kami bisa menghasilkan 50.000 bibit. Padahal, permintaan bibit
mencapai 100.000 polibag," ujar Antoni.
Budidaya nilam masih terganjal sulitnya mendapatkan varietas nilam unggulan,
seperti bibit Sidikalang, Tapak Tuan, dan Balittro. Saat ini masih banyak petani
yang membudidayakan nilam seadanya. Sehingga, daun nilam pun kurang bagus.
"Hasil minyak nilam pun biasanya kurang bagus, sehingga tidak memenuhi standar
ekspor minimal PA>30%," kata Antoni.
Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya nilam.
Pertama, nilam hanya cocok ditanam di ketinggiannya 0-1.500 meter di atas
permukaan laut. Kedua, suhu udara harus berkisar antara 24-28 derajat celcius.
Ketiga, curah hujan berkisar 2.500-3.000 mm per tahun. "Agar mengandung kadar
minyak yang tinggi, petani harus rajin memupuk nilam dengan pupuk organik,"
imbuh Antoni.
Selain keterbatasan pasokan bibit nilam yang bagus, koperasi yang dibentuk
Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu belum memiliki mesin
penyulingan minyak yang efisien dan modern. Padahal, dengan mesin penyulingan
yang lebih efisien, jumlah produksi minyak nilam bakal lebih banyak. "Saat ini,
kami masih mencari teknologi penyulingan yang paling efisien," kata Antoni.
Belum lagi masalah selisih harga jual dari petani nilam dibandingkan harga jual
eksportir yang masih terlalu jauh. Menurutnya, harga jual minyak nilam di pasar
internasional saat ini sekitar Rp 1,5 juta per kilogram. Jelas jauh di atas
harga jual nilam di tingkat petani yang cuma Rp 500.000 per kg. "Pemerintah
harus menetapkan harga patokan agar petani tidak dirugikan," tandas Antoni.
Eksportir minyak yanga ada di Jawa Barat, menilai bahwa rendahnya harga minyak
nilam di petani terjadi lantaran kualitas minyak nilam masih di bawah standar
ekspor. "Misalnya, kadar atsiri masih kurang dari PA<30%. Bahkan ada juga minyak
nilam yang sudah tercampur dengan zat lain," katanya….

** Harga JUAL MINYAK NILAM Pluktuatif Rp 485.000,-/KG (Per Tanggal, 19/04/2011)

0 komentar:

Posting Komentar