22 Jan 2009

Rivalitas Sekandung

Perselisihan atau persaingan (sibling rivalry) antara kakak dan adik pada usia prasekolah memang wajar terjadi. Tapi jika terus menerus terjadi perselihan dan persaingan, maka diperlukan campur tangan orangtua. Sebab, jika dibiarkan akan mempengaruhi kejiwaan anak-anak hingga mereka dewasa nanti.

Sibling rivalry masih dianggap wajar apabila anak sedang menyesuaikan diri dengan kondisi baru. Misalnya buah hati memiliki adik baru. Rasa iri akan muncul pada kakaknya karena perhatian ayah dan ibu bahkan mungkin seluruh rumah tertuju pada adik yang baru lahir. Saat kondisi ini orangtua, harus memberikan penjelasan yang sesuai dengan usia anak agar ia memahami kondisi lingkungan sekitarnya.

Jelaskan kenapa adiknya memang membutuhkan perhatian, pun bukan hanya dari anda sebagai orangtua, melainkan perhatian serta rasa sayang dari dia sebagai kakaknya. Dekatkan dirinya dengan adiknya, ajak ikut serta ketika mengganti popok, atau saat memandikannya. Kegiatan yang dilakukan bersama akan membangun rasa kedekatan emosional antara kakak dengan adiknya.

Persaingan antara kakak dan adik biasanya terjadi pada anak dengan usia yang berdekatan. Pertengkaran yang terjadi bisa karena masalah sepele, misalnya berebut mainan atau makanan. Sebagai orangtua, sangat dianjurkan agar anda memperlakukan adik dan kakak sama, tetapi tidak membandingkan atau membedakan. Siapa yang salah dia harus bersedia meminta maaf. Jika kakak dihukum, maka demikian pula dengan si adik.

Emosi iri harus dikendalikan, karena merupakan sikap yang tidak sehat. Sibling rivalry yang terjadi sejak usia anak-anak, jika tidak diintervensi dengan baik itu akan berlanjut sampai dewasa. Emosi iri itu sulit menyelesaikannya, karena percampuran dari marah, benci, dan cinta. Di sinilah tugas orang tua bagaimana caranya agar sang anak tidak dikuasai emosi iri.

Karena iri merupakan penyakit hati, dan sebagaimana umumnya penyakit hati lainnya, sangat sulit disembuhkan kecuali yang memilikinya menghendaki untuk merelakan perasaan tersebut

0 komentar:

Posting Komentar