5 Mar 2011

Istilah Anak Makassar

Pernahkah Anda mendengar istilah ini: “Kandala’-kandala’ka’ “ atau “Haramka’ kodong….” ? Dua istilah khas Makassar ini menegaskan seseorang bersumpah mengatakan hal yang sebenarnya, alias tidak berbohong. Penggunaannya banyak ditemukan di lingkungan pergaulan anak-anak. Secara sederhana, sumpah ini bisa diartikan bahwa
orang yang mengucapkan kalimat itu rela menanggung hal yang paling tidak menyenangkan dalam hidupnya seandainya ia mengucapkan kebohongan.
 

Contoh penggunannya, “Kandala’-kandala’ kalau saya yang ambil uangmu!” Artinya, “Saya rela menderita penyakit kusta (kandala’) apabila saya yang mengambil uangmu!” 

Kenapa harus kusta yang menjadi taruhan? Barangkali karena kusta dipandang sebagai penyakit yang paling tidak menyenangkan sekaligus menjijikkan. Penderita kusta mendapatkan diskriminasi sosial yang luar biasa di tengah masyarakat, sehingga orang yang mengucapkan sumpah itu, seolah menegaskan dirinya rela menjalani hal yang paling menjijikkan seandainya ia terbukti berbohong. Penjelasan ini cukup masuk akal, tampaknya. 

Lantas, bagaimana dengan istilah “haramka’ kodong….” ? 
Fungsi istilah ini sama dengan sumpah “kusta bila dusta”, tapi yang membuat penasaran adalah kata “haram” itu sendiri. Apanya yang menjadi haram? Orang yang mengucapkan sumpah yang berubah menjadi “haram jadah” bila terbukti berbohong atau ada arti lain? Ini masih bisa memunculkan jawaban beragam. 






Bahasa Permainan dan Bahasa Gaul 
Dalam pergaulan di Makassar, terdapat sejumlah istilah khas yang membutuhkan penjelasan panjang lebar bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sejumlah anggota milis Panyingkul! memunculkan beberapa istilah dalam permainan kelereng di masa kanak-kanak, yakni “resteng”, “dillas”, “rampi”. Bagi mereka yang mengalami masa kecil di tahun 1970-an dan 1980-an, ketiga istilah ini tentu sangat akrab, di mana jenis permainan kelereng “kil-kil” dan “ulu-ulu” sangat populer di masa itu. 

Biasanya di sore hari, di halaman rumah atau pinggir jalan yang menyisakan sepetak tanah, anak-anak berkumpul membuka arena permainan kelereng dengan menggali lubang kecil (untuk permainan kil-kil) atau menggambar satu garis panjang tempat memasang kelereng (permainan ulu-ulu). Kabarnya, permainan kelereng ini semakin jarang dimainkan, karena tergeser playstation dan juga karena makin sulitnya mencari tanah terbuka untuk bermain. Karenanya, secara alamiah pula istilah permainan yang khas itu pun makin jarang terdengar. 

Untuk bahasa pergaulan, tercatat sejumlah istilah khas yang tampaknya tak lekang oleh zaman. Istilah “kunci-kunci dunia” adalah salah satunya, yang merujuk pada pengungkapan suatu jumlah yang tidak terhingga. Istilah “kunci-kunci dunia” biasanya dilontarkan seorang bocah yang tak mau kalah dari anak-anak lainnya. Contoh penggunaannya: “Berapa kekayaan bapakmu? Cuma 100 triliun? Bapakku kekayaannya kunci-kunci dunia!” Waduh, siapa gerangan bapak yang memiliki kekayaan tidak terhingga itu. 

Yang menarik dicatat, “kunci-kunci dunia” adalah bahasa Indonesia yang dalam arti sesungguhnya, karena tidak memuat satupun bahasa lokal. Dalam sejumlah istilah pergaulan, kekhasan dan nuansa Makassar justru menonjol karena adanya pengaruh bahasa daerah. Lihat saja istilah “bajiki, boss!” ( dengan versi lain “bajiki, gang!” ), “e de de nagigi’ maki’ e…” atau “takkancing maki’ e..” 

Istilah “bajiki!” kurang lebih setara maknanya dengan ungkapan “yang bener aja…” dalam bahasa Jakarta, namun menurut sejumlah orang, ada nuansa dalam ekspresi “bajiki!” ini yang tidak bisa diterjemahkan sepenuhnya ke dalam bahasa Indonesia. Sama halnya dengan ekspresi, “appoloe’ mako…” yang menggambarkan ekspresi “terpaksa gigit jari karena keadaan tidak berjalan seperti yang dikehendaki”. Nuansa “appoloe’ “ ini sulit diterjemahkan secara singkat dan sederhana, apalagi bila hanya merujuk pada arti harfiah “appoloe’ “ 
Yang dalam bahasa Makassar berarti “bersiul”. Mengapa situasi “terpaksa gigit jari” diwakili oleh istilah “bersiul” ? 

Dari daftar kata yang disusun berdasarkan diskusi istilah khas Makassar di milis panyingkul!, bisa dilihat bahwa sejumlah besar istilah mendapat pengaruh bahasa Makassar yang sangat kental, namun ada juga beberapa kata yang terdengar unik dan seolah-olah berasal dari negeri antah berantah, seperti “resteng” dan “dillas” dalam permainan “kil-kil”. 






1. matemija!
matemija! kalo diartikan harfiah agak susah karena bisa berarti macem-macem.. tapi kurang lebih sebenarnya adalah ungkapan kaget, terperanjat, teringat sesuatu, atau bisa juga sebagai ungkapan sopan tapi nyindir...
kalo matemija saja lebih ke ekspresi kaget.
contoh:
matemija! bagaimana tawwa kejadiannya? = kaget
matemija! bisa na di'? = terperanjat
matemija! lupaka jempu'ki anu... = lupa terus teringat sesuatu
matemija! datangmi bos ka. nasessa ngaseng maki seng! = sopan tapi nyindir...
matemija! = diamput! matek aku! halah!

2. nagigimakie
ini ungkapan lucu yang mungkin berasal dari maen gigit-gigitan antar teman di jaman dulu tapi artinya sekarang telah berubah lebih ke arah sindiran tapi buat lucu2an antar teman yang lebih jago ato lebih dari dirinya.....
contoh: tawwa, jagona mamo komputer......nagigimakie!

3. apaji!
ini kurang lebih artinya apa dong! (inget ya, pake tanda seru jadi bukan kata tanya). tapi seperti ungkapan makassar laennya, bisa juga dipake dalam kondisi macem2..., misalnya dipake sebagai ungkapan kekecawaan karena berharap sesuatu tapi nda jadi.
contoh:
apaji! lama sekali ko kutunggu!
apaji! ko bilang mo bawakankan ka' cendol....
aaapaji! (diucapkan agak panjang 'a' nya) sa kira tommi ko mo kasika...ko janjika' kemarin, ces...

4. ndataukdeh!
gak taulah! emang gw pikirin! (diungkapkan dengan mimik cuek dan agak cemberut karena merasa terganggu ato dengan tampang sok bloon males menjelaskan...)

5. maju gondronk!
dulu, jaman 80-90an banyak orang gondrong (bukan cuman mahasiswa saja) dan anggapan orang kalo gondrong berarti rewa/berani ki jadi muncul istilah majuko gondrong! (...mungkin piti' piti' ja, tolo'...)
biasanya juga istilah ini dipakai untuk memprovokasi orang yang lagi berkelahi ato demo karena dia sendiri nda berani maju ke depan...

6. apa be' itu ?
apa bede' itu? sudah jelas...

7. sallangku di'.....
sallangku = salam ; sallangku di' = nitip salam saya!
'punna nuciniki agangku, kana mami sallangku di' = kalo ketemu ma temenku, titip salam ya...

8. janlaloko kocci'2ka dari belakang......, jatu wibawayya....
artine: plis deh, jangan towel2 gw dari belakang, 'ntar jatuh dong wibawa gw!

9. piyu! piyuuuuu........!
ini ndada artinya. cuma cara manggil teman, sapaan kalo lagi lewat depan rumah teman ato gebetan/odo'2 (belum jadi pacar)

kalo piyu-piyu...! biasanya diteriakkan kalo lagi ada cewe' manis lewat... anak lorong mode : on

10. ewako!
berasal dari kata rewako! artinya beranilah! idiom khas makassar untuk keberanian. idiom khas PSM juga kalo kagi bertanding. pokoke, idiom khas orang makassar lah......

10.tenamo!
ungkapan penolakan or kekecewaan yang desperate, halah! maksudnya gini, tenamo bisa berarti tidak...nggak lah! ato janganlah..., bisa juga berarti gak jadi, gak bisa diharapkan, yah...gak jadi deh! ato semacam itu.
"riolo ji ntu, ndi'! kamma-kamma anne, teeenamo!"
artinya: itu mah dulu dek, kalo sekarang sih, gak deh!

11. bagaya begitu ko, cowot/cewet!
artine: sok begitu, cowok/cewek!

12. sori, nah !!!
(umumnya cewe' yang bilang ini dengan nada tersinggung. lha, kenapa mesti minta maap?...)
nah yang ini mah lebih tepat kalo bu lisa ato tante heroine yang jelasin.........

13. apayya seng?
apa lagi? soal apa lagi? ada apa lagi?

14. aih, tena kabajikang!
ah, gak ada baeknya! gak pernah beruntung dah!

15. hancurko, lame-lame!
ini istilah kalo lagi kongkow2 sama ana2 entah di kampus, lorong ato di dekker2....
hancurko, lame-lame adalah sebutan untuk teman yang dicalla', dipermalukan sama cewe' yang lagi diodo' ato korban penderita dari calla'an di kelompok itu...

16. kammanjo cikali!
begitu, ces! begitu, sodara! cikali dalam bahasa makassar artinya sodara dekat or sepupu, kurang lebih sama kalo dibugis disebut cappo' or sappo'.

17. kasi' ma, rong!
berikan ke saya dululah! kasi' ma dulu...

18. apaka antumae or sapaka antumae
apakekdah or siapa kek dah....

19. oee.......sappeda......!
istilah ini terkenal jaman dulu, entah siapa yang mulai. paling mungkin berasal dari obrolan tukangbecak yang memang banyak melahirkan istilah2 lucu di makassar
ada juga yang bilang (temen gw yang sok filosofis..) we, sappeda.....adalah sindiran bagi orang miskin yang gak punya apa2 dan merupakan pasangan dari istilah, we...pajero.....! entah benar ato tidak...)

20. piko berak! pigi berak!
satu lagi istilah lucu dari makassar . arti harfiahnya sebenarnya: pergi bab (buang air besar) tapi senarnya menjadi idiom sindiran bagi seseorang untuk menyudutkan orang lain yang terlalu banyak ngomong, sok pinter or lagi males aja bicara ma orang itu... ato ungkapan lucu ketika membicarakan sesuatu yang tidak mungkin ato cuma mimpi, biasanya ditutup dengan kata2 ini..... pigi berak!

21. issengko deh!
22. apa nukana?
23. apa kobilang? kobilang saya cakep/cantik?
24. cakep...cakep....cakkeppo' (bugis mode : on)
25. tardes! istilah laen dari tampo' a.k.a sesumbar/sombong (tantara desa...)
26. tampo' na ini bela!
27. jammoko tauki!
28. balle'-balle' tolo!
29. empoi ma, bollo! (jadul banget....wakaka...ndatauka artina..)
30. assauna dottoro'....(terkenal sekali dulu inie terutama kalo sudah makan coto...)
31. bajiki! ; panjanna: bajiki bawata', bajiki, gang! baji'bajiki, bos!
32. mantap mantong, kabbulampek! (halah! antek mi seng )
33. gambannu cowot! (gambang = tampo' = tardes)
34. tea ja! (ini bukan pesan teh na..)
35. cincimbanca' ; panjanna: aku mencincimbanca' padamu.... (istilah lainna lope-lope....)

Nb: dan sedikit tambahan dari blog sebelah @Daeng Arie:  iyoimi natippa - na gigi'maki e...


  • na blender maki'e - susahko cewek - gallang santa 
  • @Daeng Fian : palopo = pamer lubang pocci  wkwkw ..
  • anton sakura = andi tonro dekat kuburan (rumahku hehehe)
  • oke cez = oke sobat - sare bayao ..


Dari saya sendiri:  Bondeng - Calleda - Panta' BensinG - Aih Paccei - Tena HarapanG -  korokoroang - Amba'mi - kappala' tallang - 
Kalo banyakmi nanti saya bikinkan postingan sendiri hehehehehehe
sapa tau ada yg mo tambai'.. pos kan mi di kolom komen saja .. .

1 komentar:

Antebas = anak tena bassorokna
Borjang = orang sombong
Calledak = banyak gaya

Posting Komentar